1. Stereotip dan prasangka. Stereotip adalah kepercayaan yang terlalu disederhanakan dan digeneralisasi tentang sekelompok orang. Prasangka adalah sikap negatif terhadap sekelompok orang berdasarkan stereotip. Stereotip dan prasangka dapat mengarah pada diskriminasi, ketidakpercayaan, dan konflik.
2. Diskriminasi. Diskriminasi adalah perlakuan yang tidak adil terhadap sekelompok orang berdasarkan ras, etnis, agama, atau karakteristik lainnya. Diskriminasi dapat terjadi dalam berbagai bentuk, termasuk diskriminasi dalam pekerjaan, perumahan, pendidikan, dan perawatan kesehatan.
3. Kurangnya kepercayaan. Kepercayaan adalah dasar dari setiap hubungan yang baik. Ketika kepercayaan rusak, sulit untuk membangun kembali. Kurangnya kepercayaan antara kelompok etnik yang berbeda dapat menyebabkan ketegangan dan konflik.
4. Ekstremisme. Ekstremisme adalah keyakinan atau tindakan yang sangat jauh dari norma yang diterima. Ekstremisme dapat mengarah pada kekerasan dan konflik.
5. Politik identitas. Politik identitas adalah penggunaan identitas kelompok untuk keuntungan politik. Politik identitas dapat memecah belah masyarakat dan mempersulit untuk membangun koalisi lintas kelompok.
Langkah mengatasi hubungan etnik di Malaysia:
1. Mendidik masyarakat. Pendidikan adalah kunci untuk mengatasi stereotip dan prasangka. Masyarakat perlu dididik tentang sejarah, budaya, dan perspektif kelompok etnik yang berbeda.
2. Menerapkan undang-undang antidiskriminasi. Undang-undang antidiskriminasi dapat membantu melindungi kelompok etnik minoritas dari diskriminasi. Undang-undang ini harus ditegakkan secara efektif untuk memastikan bahwa semua orang diperlakukan dengan adil.
3. Membangun kepercayaan. Membangun kepercayaan antara kelompok etnik yang berbeda membutuhkan waktu dan usaha. Namun, itu penting untuk menciptakan masyarakat yang damai dan harmonis. Ada beberapa cara untuk membangun kepercayaan, seperti dialog antar kelompok, kegiatan bersama, dan berbagi pengalaman.
4. Menanggulangi ekstremisme. Ekstremisme dapat mengarah pada kekerasan dan konflik. Oleh karena itu, penting untuk menanggulangi ekstremisme melalui berbagai cara, seperti pendidikan, deradikalisasi, dan penegakan hukum.
5. Menghindari politik identitas. Politik identitas dapat memecah belah masyarakat dan mempersulit untuk membangun koalisi lintas kelompok. Oleh karena itu, penting untuk menghindari politik identitas dan fokus pada isu-isu yang menyatukan masyarakat.